Kehadiran Teknologi Sistem Pengereman ABS merupakan jawaban atas berbagai kasus kecelakaan yang justru di akibatkan oleh sistem pengereman. Dengan Teknologi Sistem Pengereman ABS diharapkan resiko terjadinya kecelakaan motor bisa dikurangi seminim mungkin. Mengacu kepada fungsi ABS ini juga, hingga saat ini sudah banyak jenis sepeda motor yang mengaplikasikan Teknologi Sistem Pengereman ABS pada produk sepeda motor terbarunya.
Pengertian Teknologi Sistem Pengereman ABS
Sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS) jika diartikan secara harfiah "rem anti terkunci". Yaitu sebuah teknologi sistem pengereman pada motor agar tidak terjadi penguncian roda ketika dilakukan pengereman mendadak (panic brake), yang biasanya pengendara akan menginjak atau menarik rem secara keras hingga mentok. Apa yang terjadi jika pengereman mendadak ini dilakukan pada sepeda motor non-ABS?
Pada sepeda motor yang tidak menggunakan Teknologi Sistem Pengereman ABS, ketika terjadi pengereman mendadak biasanya akan terjadi slip dan motor akan jatuh. Ini dikarenakan sistem pengereman tersebut membuat ban terkunci hingga tidak bergerak sama sekali. Akibatnya, daya cengkeramnya terhadap jalanan hilang. Jika itu terjadi, jangan kaget jika Anda melihat ada bekas ban motor di aspal saat kecelakaan terjadi.
Teknologi Pengereman ABS ini pada dasarnya ditujukan untuk keamanan dalam berkendara dan terletak pada sistem pengereman yang terdapat pada motor Anda. Sistem Pengereman ABS yang sangat berguna ketika berada di jalanan, terutama ketika berada di jalan yang licin atau pada saat terjadinya pengereman secara mendadak.
Kehadiran Teknologi Sistem Pengereman ABS dapat menghindari resiko terjadinya kecelakaan motor seminim mungkin. Menurut Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), jumlah kecelakaan yang terjadi pada motor non-ABS ternyata 37% lebih banyak daripada motor yang dilengkapi dengan sistem pengereman ABS.
Fungsi dan Cara Kerja Rem ABS Motor
Teknologi Sistem Pengereman ABS bekerja berdasarkan data sensor ABS yang letaknya berada di dekat bidang pengereman. Ketika sensor ABS tersebut mendeteksi ada roda yang mengunci, secara otomatis sensor tersebut akan mengirimkan sinyal ke modulator yang kemudian berfungsi untuk memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan fluida atau minyak rem dari kaliper dalam kondisi tertentu. Sebaliknya, tekanan akan kembali naik dan normal ketika penguncian berkurang.Itulah sedikit Info otomotif tentang Fungsi dan Cara Kerja Sistem Pengereman ABS pada sepeda Motor kali ini. Semoga bermanfaat dan Salam OtoZOnes!
Proses pengurangan, penahanan, dan peningkatan tekanan fluida ini berlangsung sangat cepat, sekitar 15-50 kali per detik, sehingga roda tidak akan terkunci saat terjadi pengereman mendadak.
|