Mengenal Teknologi Injeksi Pengganti Karburator Pada Sepeda Motor

Mengenal Teknologi InjeksiMengenal Teknologi Injeksi Pengganti Karburator Pada Sepeda Motor ---Kehadiran teknologi injeksi pada sepeda motor saat ini memang menjadi keharusan. Ketatnya aturan gas emisi buang dan juga keinginan untuk membuat bumi lebih baik dan tidak berpolusi makin membuat teknologi injeksi pada sepeda motor dibutuhkan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat sepeda motor harus menggunakan teknologi injeksi dibandingkan menggunakan karburator:
Teknologi injeksi memiliki hasil emisi gas buang yang jauh lebih rendah. Sedang karburator, memiliki keterbatasan. Rendahnya emisi gas buang karena injeksi lebih terprogram ketimbang karburator. Sistem injeksi memiliki banyak sensor yang mampu mengatur setiap kebutuhan mesin.

Adalah sensor ECU atau ECM yang mampu membaca tekanan udara. Bahkan, lebih canggih sensor yang bisa membaca kelembaban. Dari Sensor ini, bisa menakar kebutuhan bensin optimal yang harus disemprotkan. Tidak kelebihan juga tidak kekurangan bensin. Akhirnya menghasilkan pembakaran sempurna juga efisien.

Pembakaran sempurna adalah jika bahan bakar dan udara bisa terbakar habis. Karena campuran ini bisa terbakar hampir 100 persen, maka emisi dihasilkan lebih minim. Tapi, ketika masih aplikasi karburator, hasil pembakaran belum tentu bisa sempurna. Apalagi, karbu konvensional tanpa dilengkapi peranti semacam throttle position sensor. Pastinya ketika mesin bergasing di putaran bawah, campuran akan lebih kaya. Agar bisa menghasilkan pembakaran tepat, campuran antara udara dan bahan bakar harus punya perbandingan 12,7 : 1. Pembakaran akan tuntas jika 1 molekul bensin terbakar dengan 12,7 molekul udara.

Sistem karburator tidak selalu menghasilkan campuran yang ideal itu. Misalnya ketika langsam. Campurannya 11:1. Satu molekul bensin ketemu 11 molekul udara. Artinya campuran kaya atau kelebihan bensin. Udaranya kurang banyak. Masih tersisa bensin yang tidak terbakar. Sehingga, hidro carbon (HC) dan CO jadi tinggi. Sebaliknya ketika mencapai putaran menengah-atas, campuran cenderung miskin alias lean. Bisa sampai 14:1 atau bahkan 17:1. Kebanyakan udara.

Berdasarkan hal tersebut, teknologi injeksi mampu memperbaiki kekurangan yang tak dimiliki karburator.Sistem injeksi yang canggih, bisa membuat campuran ideal. Karena pakai Electronic Control Unit (ECU) atau disebut juga Electronic Control Module (ECM). Bisa dikatakan otaknya injeksi. Tak hanya baca pengapian. Tapi, jumlah bahan bakar atau bisa disebut durasi injeksi sesuai kebutuhan mesin.

Begitu juga dalam metode pengukuran. Tak dalam keadaan stasioner seperti Euro 2 yang masih boleh menggunakan karbu. Karena karburator memang polutannya tinggi ketika rpm rendah. Berbeda dengan sistem injeksi yang campurannya optimal pada semua tingkat rpm. Pengukuran nya menggunakan sistem ECE R40. Metode running, mirip keadaan sesungguhnya di jalan.
Itulah beberapa hal yang bisa membuat Anda lebih Mengenal Teknologi Injeksi Pengganti Karburator Pada Sepeda Motor kali ini. Semoga bermanfaat dan salam OtoZones!

Baca Tips dan Info Otomotif Lainnya:

Newer Post Older Post Kumpulan Tips dan Info Otomotif Terbaru
 

Copyright © 2015 Kumpulan Tips dan Info Otomotif | Powered by Blogger